Strategi Scalping Menggunakan indikator Parabolic SAR Pada Trading Forex

 

Strategi Scalping Menggunakan indikator Parabolic SAR Pada Trading Forex


Dalam dunia trading forex, ada banyak strategi yang bisa digunakan trader. Semua strategi ini dapat disesuaikan dengan gaya dan tujuan trading pengguna. Tentu saja, setiap strategi memiliki karakteristiknya sendiri. Salah satu strategi yang sering digunakan oleh para trader dengan gaya trading jangka pendek adalah scalping.


Scalping adalah strategi berdasarkan masuk dan keluar pasar dalam waktu yang relatif singkat. ini merupakan strategi yang sering digunakan oleh para trader.


Indikator Parabolic SAR

Parabolic SAR adalah salah satu indikator teknikal yang diciptakan oleh Welles Wilder. Selain digunakan untuk scalping, indikator lagging ini bisa digunakan saat kondisi pasar berkembang, sehingga bisa digunakan dalam strategi trend-following.


SAR sendiri merupakan singkatan dari kata Stop And Reverse, yang bertindak sebagai sinyal untuk harga stop dan menunjukkan kemungkinan pembalikan (Reversal). Secara visual, indikator parabolic SAR terdiri dari titik-titik yang dapat berpindah posisi relatif terhadap kondisi harga. Jika harga naik, parabolic SAR menunjuk ke bawah candle. Di sisi lain, jika harga tampak melemah dalam tren turun, SAR parabola menunjuk di atas candle.


Tidak ada satupun indikator yang tidak memiliki kelemahan, begitu juga dengan indikator parabolic SAR. Salah satu kelemahan indikator ini adalah tidak dapat digunakan pada saat kondisi pasar sedang sideways (konsolidasi). Dalam kondisi seperti itu, parabolic SAR biasanya terus bergerak dari atas ke bawah dan sebaliknya dalam waktu singkat. Mode ini berpotensi memberikan berbagai sinyal palsu untuk masuk.


Penggunaan Parabolic Sar Untuk Scalping

Untuk lebih akuratnya, Anda bisa menggunakan indikator parabolic SAR yang dilengkapi dengan indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) sebagai konfirmasi.


Jika koreksi terjadi selama tren turun, tunggu koreksi selesai sebelum memutuskan untuk berpartisipasi.


Anda dapat keluar dari posisi secara manual jika Anda menemukan pola candlestick yang mengkonsolidasikan atau membalikkan pada grafik, misalnya candle Pin Bar, Engulfing atau Shooting Star.


Jika Anda ingin menjual, kenali adanya tren turun yang kuat, yang ditunjukkan oleh indikator PASAR di atas candle. Jika trend turun terdeteksi, Anda dapat menentukan sinyal jual pada candle kedua atau ketiga saat trend turun dikonfirmasi.


Perhatikan sinyal yang ditunjukkan oleh indikator MACD. Jika dua garis EMA berpotongan (cross) dari atas ke bawah, situasi ini menunjukkan sinyal jual. Di sisi lain, jika crossover terjadi dari bawah ke atas, Anda dapat membeli (seperti saat koreksi).



Forex Scalping

Scalping adalah strategi trading forex berdasarkan kerangka waktu rendah seperti 1 menit hingga 30 menit. Trader yang menggunakan strategi scalping disebut scalper. Strategi scalping digunakan dengan tujuan menghasilkan keuntungan secepat mungkin. Metode ini memungkinkan Anda untuk dengan cepat menentukan untung atau rugi Anda.


Prinsip bisnis yang digunakan oleh calo adalah “Mendapatkan keuntungan kecil, akhirnya akan menjadi bukit”. Prinsip ini digunakan oleh hampir setiap scalper, karena pada dasarnya metode scalping digunakan untuk membuka posisi dari puluhan hingga ratusan per hari, dalam hal ini kisaran profit per posisi trading adalah sekitar 5-15 poin.


Menjadi calo membutuhkan kewaspadaan dan fokus yang intens untuk mengalahkan pasar. Anda harus menggunakan strategi ini jika Anda tidak sibuk atau memiliki waktu luang.


Seorang scalper juga perlu memiliki kontrol yang baik terhadap psikologisnya. Ini karena untung atau rugi bisa diketahui dengan cepat. Karena itu, jangan sampai hasil yang diperoleh untung atau rugi bisa mengganggu psikologi.