Strategi Trading H4 Dengan EMA 200 Dan 50
Strategi Trading H4 Dengan EMA 200 Dan 50
Masih kesulitan memasuki lokasi? Strategi trading H4 dengan kombinasi 200 EMA dan 50 EMA ini mungkin bisa menjadi referensi yang tepat.
Berbicara tentang strategi, tentunya setiap trader mungkin memiliki “setting” atau aturan yang berbeda-beda, mulai dari penggunaan time frame, pemilihan indikator, hingga kriteria profit dari posisi. Dari segi waktu, H4 atau 4 jam merupakan salah satu periode ideal, terutama bagi day trader untuk menganalisa atau memasuki posisi.
Secara umum, kunci sukses saat menggunakan strategi trading H4 adalah kejelian melihat sinyal dan momentum pasar yang tepat. Dalam hal ini, pedagang juga membutuhkan bantuan indikator teknis untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang paling menguntungkan. Salah satu indikator yang bisa dipilih adalah exponential moving average atau EMA yang dinilai memiliki sensitivitas dan akurasi yang baik.
Nah, dalam konteks ini, penulis melihat strategi trading H4 dengan kombinasi 200 EMA dan 50 EMA. Bagaimana?
Alasan Penggunaan Indikator Ini
Rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) adalah jenis indikator rata-rata bergerak yang biasanya digunakan untuk mengukur arah tren selama periode waktu tertentu dengan memberikan bobot lebih pada data terbaru. Karena perhitungan yang unik, EMA bisa lebih sensitif daripada jenis rata-rata bergerak lainnya.
Selain indikator tren, indikator ini juga biasanya digunakan sebagai support resistance dinamis dan mencari titik masuk atau keluar melalui sinyal silang.
Namun, indikator EMA sangat sensitif terhadap sinyal palsu jika digunakan dalam interval kecil. Oleh karena itu, pedagang disarankan untuk menggunakan indikator ini pada kerangka waktu yang lebih besar seperti H4 dan di atasnya untuk meminimalkan kebisingan harga.
Periode EMA yang paling umum adalah EMA 21, EMA 50, EMA 100 dan EMA 200. Untuk mendapatkan sinyal trading yang lebih akurat, trader biasanya menggabungkan lebih dari satu EMA yaitu: EMA periode rendah dan EMA periode tinggi. Sinyal perdagangan kemudian terlihat ketika EMA periode rendah bersilangan dengan EMA periode tinggi.
Entry Buy
# EMA 50 berada di atas EMA 200, menunjukkan momentum bullish.
# Harga belum menembus di atas EMA 50, meskipun telah mengalami beberapa pasang surut.
# Buat garis horizontal menggunakan alat atau alat dan tandai elevasi pertama yang lebih tinggi untuk digunakan nanti sebagai area tracing.
# Pantau istirahat berulang.
# Tunggu harga kembali di bawah zona pemulihan sebelum breakout berikutnya.
# Entri posisi dibuat di sekitar area retracement.
# Sinyal beli akan bekerja sesuai prediksi jika harga terus membuat titik tertinggi baru yang lebih tinggi dan menyentuh target profit yang telah ditentukan.
# Jangan lupa untuk menggunakan stop loss yang dapat ditempatkan pada lower low sebelumnya atau beberapa pips di bawah retracement.
Entry Sell
#50 EMA berada di bawah 200 EMA sebagai indikator bearish.
# Harga masih bergerak di bawah EMA 50, meskipun telah mengalami beberapa pasang surut.
# Buat garis horizontal menggunakan tool atau alat dan tandai minimum pertama yang lebih rendah, yang nantinya akan digunakan sebagai area pelacakan.
# Memantau jeda baris.
# Tunggu harga kembali ke atas recovery zone untuk mengambil break berikutnya.
# Pemosisian dilakukan di sekitar area pemulihan.
# Skenario jual bekerja sesuai dengan perkiraan jika harga terus menunjukkan titik terendah baru dan menyentuh target keuntungan yang telah ditentukan.
# Jangan lupa gunakan stop loss yang bisa ditempatkan pada lower low sebelumnya atau beberapa pips di atas garis retracement.