Cara Manajemen Risiko Dalam Trading Untuk Meminimalisir Kerugian

 

Cara Manajemen Risiko Dalam Trading Untuk Meminimalisir Kerugian


Salah satu kunci sukses dalam belajar forex trading adalah manajemen risiko. Anda dapat mengklaim bahwa Anda memiliki strategi trading yang efektif atau menggunakan analisis yang andal, tetapi tidak ada gunanya jika semuanya dilakukan tanpa manajemen risiko. Mengapa? Karena tanpa manajemen risiko cepat atau lambat bisnis Anda tidak akan menguntungkan.


Tidak ada ilmu pasti di pasar forex yang dapat memprediksi perubahan harga 100% dengan benar. Sebagus apapun sebuah sistem, pasti memiliki potensi kesalahan prediksi yang bisa membuat Anda kehilangan posisi trading. Oleh karena itu, ketika belajar trading forex, Anda perlu membiasakan diri dengan pengaturan manajemen risiko yang baik.



Open Posisi Yang Dibatasi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa broker forex memungkinkan Anda untuk membuka beberapa posisi sekaligus. Ini adalah cara yang baik untuk melakukan trading forex sehingga Anda dapat memanfaatkan peluang beberapa pair sekaligus. Namun, jika terlalu banyak posisi dibuka pada saat yang sama, ada risiko ukuran perdagangan yang sangat besar.


Misalnya, dengan risiko 2% per perdagangan dan leverage 1:200, membuka 40 posisi sekaligus berarti menempatkan semua dana di akun Anda dalam risiko. Idealnya, tidak disarankan untuk membuka lebih dari 4 pekerjaan sekaligus. Penyesuaian manajemen risiko seperti ini memudahkan untuk mengukur potensi kerugian bisnis.


Gunakan Trailing Stop

Strategi manajemen risiko lain yang dapat Anda gunakan adalah dengan menggunakan trailing stop. Fitur ini sebenarnya merupakan tambahan dari stop loss yang dapat disesuaikan untuk meningkatkan fungsi profit.


Stasiun stop loss ini membantu Anda memaksimalkan stop loss dan mengambil tindakan profit. Namun, berikut adalah satu kunci manajemen risiko penting yang perlu Anda ingat: Trailing stop paling berguna saat digunakan di pasar populer saat harga naik atau turun banyak. Pada saat kondisi pasar sideways atau bergejolak, penggunaan take profit justru dapat menyebabkan posisi Anda mencapai stop loss lebih awal sebelum profit trading terakumulasi.


Trailing adalah fitur yang ditawarkan banyak broker untuk melengkapi kebutuhan manajemen risiko trader. Namun, karena tidak digunakan sebanyak stop loss dan take profit, ada juga beberapa broker yang tidak melengkapi platform trading mereka dengan fungsi stop. Jika Anda memerlukan opsi ini untuk meningkatkan manajemen risiko Anda, pilih broker forex terbaik yang menawarkan fungsi stop.


Terapkan Rasio Risk Reward

Tips manajemen risiko ini berhubungan dengan penggunaan fungsi stop loss dan take profit. Dalam tutorial trading forex sebelumnya disebutkan bahwa stop loss berguna untuk melindungi posisi trading dari kerugian yang lebih besar. Meskipun keuntungan dapat digunakan untuk mengunci keuntungan.


Mengenai pengaturan manajemen risiko, Anda dapat mengatur pengaturan tingkat stop loss dan take profit dengan rasio risiko tertentu (laba dan rugi). Rasio risiko lebih baik untuk menetapkan imbalan yang lebih rendah sehingga keuntungan yang Anda kumpulkan bisa lebih banyak daripada kerugiannya.


Misalnya, saat belajar trading forex, Anda bisa menggunakan strategi manajemen risiko dengan rasio risk-to-reward 1:2. Kemudian stop loss dan profit dihitung sebagai berikut: entry pembelian EUR/USD di level 1.1280 ditentukan oleh stop loss di 1.1260 (20 pips) dan take profit di 1.1320 (selisih 40 pips dari level awal ). Jika digunakan sesuai dengan strategi perdagangan yang terbukti, rasio risiko terhadap risiko dapat mendukung profitabilitas perdagangan jangka panjang.