Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu dari psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan aspek kejiwaan manusia sejak ia dilahirkan hingga meninggal. Terapan ilmu dalam psikologi perkembangan digunakan dalam bidang seperti pengasuhan dan pendidikan, organisasi industri, pengoptimalan kualitas hidup dewasa dan tua, penanganan usia remaja.

Psikologi perkembangan berdasarkan usianya dibagi kedalam beberapa bagian, diantaranya:

Bayi usia 0 sampai 3 tahun
Bayi adalah anak manusia atau hewan yang berusia muda. Ketika bayi ini sudah mulai berjalan, maka kemudian bayi disebut dengan balita.

Istilah bayi pada umumnya diberikan kepada anak manusia dengan usia di bawah 12 bulan, definisi dari istilah ini bervariasi bergantung tempatnya, bahkan bayi di beberapa wilayah hingga usia 24 bulan. Dilihat dari konteks kedokteran, bayi baru berusia di bawah 28 hari disebut neonata (latin neonatus yang berarti yang baru dilahirkan. Bayi prematur dan bayi posmatur merupakan istilah yang merujuk kepada bayi yang dilahirkan dengan durasi kehamilan yang tidak biasa, dan bayi yang belum lahir, masih di dalam rahim, disebut fetus (janin).

Balita usia 4 sampai 6 tahun
Ciri khas perkembangan balita diantaranya ialah:
Perkembangan fisik. Pertambahan berat badan menurun, terutama diawal balita. Hal ini terjadi karena balita menggunakan banyak energi untuk bergerak.
Perkembangan psikologis
Psikomotor. Terjadi perubahan yang signifikan dari kemampuan psikomotor balita yang terampil dalam pergerakannya, lokomotion. Melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, berguling, melompat, menggenggam, berjinjit, melempar berguna mempertahankan rentang atensi dan mengelola keseimbangan tubuh.

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menggambar, menulis, menggunakan gerakan pincer, memegang benda dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, memegang alat tulis, mencubit, memegang sendok, menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu.

Aturan
Pada masa balita merupakan latihan mengendalikan diri, biasa disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran.

Kognitif
Pemahaman terhadap obyek lebih ajeg. Balita memahami obyek yang disembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika proses penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat obyek tersebut.

Kemampuan bahasa balita bertumbuh pesat. Pada periode awal balita yaitu usia 24 bulan, kosa kata rata-rata balita 50 kata, pada usia 5 tahun menjadi lebih dari 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara mengunakan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.

Sosial dan individu
Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial di luar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran.

Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulai merasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain. Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia 3 - 4 tahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri.

Pendidikan dan pengembangan
Cara belajar yang dilakukan pada usia prasekolah ini melalui bermain serta rangsang dari lingkungannya, terutama lingkungan rumah. Terdapat pula pendidikan di luar rumah yang melakukan kegiatan belajar lebih terprogram dan terstruktur, walau tidak selamanya lebih baik.

Bermain
Permainan peran, melatih kemampuan pemahaman sosial.
Permainan imajinasi melatih kemampuan kreativitas anak.
Permainan motorik, melatih kemampuan motorik kasar dan halus.
Motorik kasar contoh permainannya adalah spider web, permainan keseimbangan, dan lain-lain.
Motorik halus seperti meronce, mewarnai, menyuap.
Psikologi, psikologi perkembangan, pengertian, pengertian psikologi
Psikologi Perkembangan
Anak usia 7 sampai 12 tahun
Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata anak merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.

Menurut psikologi, anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.

Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun dan belum pernah menikah (UU No.3 tahun 1997 pasal 1 ayat 2).

Walaupun begitu istilah ini juga sering merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun usianya secara biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah "anak".

Remaja usia 13 sampai 18 tahun
Menurut psikologi, remaja merupakan suatu periode transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis, dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
Masa remaja awal, 13 - 15 tahun
Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun (rentang ini untuk beberapa wilayah masuk ke dalam kategori dewasa)

Dewasa Awal usia 19 sampai 39 tahun
Dewasa Tengah usia 40 sampai 60 tahun
Dewasa Akhir atau Lansia usia 61 tahun atau lebih

Dewasa (Dewasa Awal, Dewasa Tengah, dan Dewasa Akhir) pada psikologi perkembangan merupakan gambaran segala organisme yang telah matang, tapi dalam hal ini lebih umum merujuk pada manusia, yaiut orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita dewasa. Dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yang sudah akil baligh, berusia 16 tahun lebih atau sudah menikah, menurut Undang-undang perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita dan karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab. Berbagai aspek kedewasaan ini sering tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya, seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tapi tidak memiliki kematangan dan tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa.

"Dewasa" juga kadang berarti "tidak dianggap cocok untuk anak-anak", terutama sebagai suatu eufimisme yang berkaitan dengan perilaku seksual, seperti hiburan dewasa, video dewasa, majalah dewasa, serta toko buku dewasa. Tetapi, pendidikan orang dewasa hanya berarti pendidikan untuk orang dewasa, dan bukan spesifik pendidikan seks.

Menurut psikologi, dewasa adalah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia 30an tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karier, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

Berdasarkan topiknya dibagi dalam beberapa topik diantaranya:
Kognisi
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.

Moral
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.

Bahasa
Bahasa, dari bahasa Sanskerta, adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik.

Gerakan Motorik
Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.

Identitas Diri
Identitas diri adalah mengenal dan menghayati dirinya sebagai pribadi sendiri serta tidak tenggelam dalam peran yang dimainkan, misalnya sebagai anak, teman, pelajar, atupun teman sejawat. Identifikasi diri muncul ketika anak muda memilih nilai dan orang tempat dia memberikan loyalitasnya, bukan sekadar mengikuti pilihan orangtuanya.

Sosial
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi - Ruth Aylett.

Beberapa Isu Psikologi Perkembangan
  1. Natur dan Nurtur
  2. Berkelanjutan dan Terputus
  3. Kualitas dan Kuantitas
Psikologi juga dipelajari dalam Psikologi Lintas Sejarah.

No comments for "Psikologi Perkembangan"