Mengenal Zona Supply And Demand Seperti Trader Profesional
Mengenal Zona Supply And Demand Seperti Trader Profesional
Prinsip penawaran dan permintaan dapat digunakan sebagai alat analisis untuk trading forex. Salah satu cara untuk menggunakannya adalah dengan mengandalkan zona ekuilibrium sebagai stop-gap untuk zona penawaran dan permintaan dan sistem perdagangan yang sesuai dan umumnya sebagai dasar hukum untuk penawaran dan permintaan.
Semua pembahasan tersebut dijelaskan secara detail pada artikel sebelumnya, Cara Trading Supply dan Demand untuk Pemula. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas strategi trading lanjutan yang bisa diterapkan oleh pemula.
Zona Keseimbangan
Sebelum kita lanjutkan, mari kita ulangi sedikit pembahasan tentang daerah kesetimbangan. Zona atau halte ini menjadi zona ketika jumlah pembeli dan produk yang tersedia sama. Tidak ada defisit atau surplus yang dapat menyebabkan perubahan harga yang signifikan. Perhentian ini disebut zona ekuilibrium.
Wilayah ekuilibrium biasanya digambarkan dengan harga yang sejalan satu sama lain, dan sepertinya orang berbaris dengan rapi. Di zona ekuilibrium ini, harga seringkali bergerak bolak-balik dalam kisaran tertentu sebelum akhirnya menembus dan bergerak. Juga di zona penawaran dan permintaan ini, negosiasi harga terjadi antara penjual dan pembeli untuk menentukan kemana harga akan bergerak selanjutnya.
Zona Ketidak Seimbangan
Berbeda dengan zona ekuilibrium, zona disekuilibrium merupakan zona ekstrim dimana harga dapat bergerak secara signifikan. Di zona ketidakseimbangan ini, cenderung terjadi kesenjangan yang besar antara penawaran dan permintaan. Zona ketidakseimbangan ini sering digunakan untuk menemukan titik pembalikan dan retracement penting di pasar.
Jika terjadi perdagangan antara penjual dan pembeli pada zona ekuilibrium, maka pada zona disekuilibrium telah terjadi bias dan bias kemana harga bergerak. Area ini banyak digunakan oleh pengecer dan bank untuk melakukan pemesanan dalam jumlah besar. Karena banyaknya pesanan di area ini, area ini juga sering disebut area likuiditas.
High Liquidity Zone atau Zona Likuiditas Tinggi mampu memberikan tingkat eksekusi dengan risiko rendah dan peluang tinggi. Area ini merupakan tolok ukur yang sangat baik untuk menentukan titik balik dan mendorong pasar ke depan. Namun, bukan berarti kawasan ini merupakan kawasan sempurna yang pasti akan merespon semua jenis pasar. Ingat, tidak ada yang benar-benar tahu kemana harga pasar akan bergerak, trader hanya bisa mengamati, menganalisa dan memprediksi arah pergerakan harga. Kalau Anda punya instrumen low-risk high-return, jelas sangat menguntungkan bukan?
Sebelum kita masuk lebih dalam ke berbagai jenis zona ketidakseimbangan, mari kita lihat struktur dasar zona ketidakseimbangan di kandil.
Tempat lilin memiliki 3 bagian utama. Lilin tubuh mewakili zona seimbang, sedangkan 2 lilin Bayangan mewakili zona tidak seimbang. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, terdapat 2 jenis zona disequilibrium, yaitu zona suplai dan zona permintaan. Area penawaran adalah area dengan banyak penjual yang bersedia menjual produknya, sedangkan area permintaan adalah area dengan banyak pembeli yang bersedia membeli produk.
Sekarang perhatikan kandil Pin Bar Utara, atau dalam istilah manusia bisa disebut Pin Bar dengan ekor panjang di atas. Dalam buku kandil Steve Nison, Pin Bar seperti itu mewakili minat penjual yang kuat di pasar. Trader juga disarankan untuk membuka penjualan setelah pembentukan pin bar. Semakin besar selisih panjang ekor dan badan, maka semakin besar pula tekanan jualnya.
Mari kita lihat masalah ini dari sudut pandang area penawaran dan permintaan. Melihat anatomi candlestick, nilai supply atau ketersediaannya jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai supply atau demandnya. Semakin panjang ekornya, semakin besar perbedaan antara kuantitas dan permintaan produk. Tentu saja, semakin luas area penawaran dibandingkan dengan area permintaan, hal itu memberikan banyak tekanan pada harga untuk turun.
Konsep ini hampir mirip dengan ide dasar penggunaan garis support dan resistance. Pada level support, kenaikan harga lebih besar, sedangkan pada level resistance, harga cenderung turun. Level ini digambarkan sebagai area penawaran dan permintaan. Selain itu, seperti halnya support dan resistance, area ini tentunya bisa mengalami breakout.