Mengenal Berbagai Istilah Trading Untuk Pemula



 Mengenal Berbagai Istilah Trading Untuk Pemula 


Dalam bisnis, Anda tidak dapat bertahan hidup dengan tangan kosong. Selain dana, Anda membutuhkan pengetahuan tentang berbagai istilah bisnis dan keberanian untuk terjun ke dalamnya. Anda perlu mempelajari semua istilah ini agar tidak bingung saat trading saham atau aset lainnya.


Hampir semua istilah dalam dunia bisnis berkaitan erat dengan proses analisis pasar. Istilah ini sering muncul di forum bisnis atau investasi sebagai topik diskusi. Sebagai investor, Anda tentu tidak ingin merasa tersisih bukan? Pikirkan artikel ini sebagai kamus kecil untuk membantu Anda berdagang.


Analisis teknis

Analisis ini menggambarkan perubahan harga dan volume jual beli saham di pasar modal berdasarkan sejarahnya. Investor memilih analisis teknikal untuk trading karena lebih mudah mendapatkan hasil daripada analisis fundamental.


Take Profit

Kebalikan dari stop loss, take profit adalah perintah untuk menjual saham yang harganya naik. Perintah ini ditempatkan agar saham tidak terjual saat harga turun dan sekaligus meningkatkan keuntungan trader.


Moving Average

MA adalah harga rata-rata suatu saham selama periode waktu tertentu untuk menentukan apakah tren di pasar saham naik atau turun. Konsep ini termasuk dalam salah satu indikator analisis teknikal paling populer karena bentuknya yang sederhana.


Garis MA

Saat Anda melakukan analisis, ada garis yang menghubungkan harga saham tertinggi dan terendah pada periode tersebut. Ini disebut garis rata-rata bergerak (MA). Garis ini tidak berguna untuk prediksi harga tetapi hanya untuk mengetahui tren pasar.


Manajemen risiko

Manajemen risiko mengacu pada sikap dan perilaku pedagang dalam mengelola risiko perdagangan. Seorang trader harus memiliki manajemen risiko agar tidak kehilangan saham atau dananya.


Stop Loss

Istilah ini mengacu pada perintah jual otomatis ke broker ketika nilai saham jatuh ke bawah. Perintah stop loss berguna untuk menghindari kerugian yang lebih besar yang dihasilkan dari memegang saham.


ARA dan ARB

Auto-Reject Up (ARA) dan Auto-Reject Down (ARB) adalah sistem dimana harga saham secara otomatis ditolak ketika mencapai harga tinggi. Kedua sistem ini berguna agar harga saham tidak lagi melebihi batas tersebut.


ARA adalah persentase kenaikan harga aset maksimum untuk pesanan pembelian. Sebaliknya, ARB adalah persentase batas harga maksimum dari penurunan harga aset dalam pesanan jual.


Margin Call

Broker memerintahkan kepada pedagang untuk menambahkan dana ke akun mereka. Modal ini berguna untuk menjaga tingkat persediaan dan tidak perlu dilikuidasi karena marginnya habis.


Leverage

Perpecahan adalah persentase bunga dalam transaksi saham atau mata uang. Misalnya, leverage 1:200 dan dana khusus adalah Rp1.000.000. Artinya Anda bisa membeli saham sebanyak 200 kali, yaitu Rp. 200.000.000.


Likuiditas

Likuiditas adalah jenis properti atau instrumen lain yang dapat dikonversi menjadi uang dalam waktu singkat. Semakin tinggi likuiditas, semakin mudah untuk mengubah aset menjadi uang tunai. Salah satu aset yang likuid adalah emas.


Pasar bearish dan Bullish

Pasar beruang dan pasar banteng adalah dua tren harga di pasar modal. Penurunan menunjukkan bahwa kondisi pasar telah menurun dan ditandai dengan warna merah. Bullish menunjukkan bahwa kondisi pasar telah menaikkan harga dan grafik berwarna hijau.


Candlestick

Grafik candlestick adalah grafik data harga saham yang menyerupai candle pada sebuah batang. Grafik ini berguna untuk mengidentifikasi pola atau tren harga di pasar.


Margin

Margin adalah modal yang dibutuhkan pedagang sebagai jaminan saat berdagang di pasar modal.