Mengenal Floating Loss Dan Cara Menghindarinya
Mengenal Floating Loss Dan Cara Menghindarinya
Sebelum mengetahui floating loss secara detail, penting juga bagi Anda untuk memahami apa itu floating. Pengertian terapung itu sendiri adalah terapung. Secara harfiah, floating loss ini mengacu pada keadaan ketidakpastian atau floating loss. Situasi ini kemudian membuat bingung, lebih baik segera menjualnya atau menunggu sampai harga naik lagi.
Sebelum memutuskan layak dijual atau tidak, Anda harus terlebih dahulu memahami konsep floating loss dalam investasi jangka pendek dan jangka panjang. Saat masuk ke investasi jangka panjang, floating loss merupakan kondisi yang wajar dan bisa dikatakan masih aman.
Kerugian karena kerugian mengambang dalam investasi jangka panjang bersifat sementara. Hal ini karena hanya ada perbedaan antara harga pembelian awal saham dan harga saat ini. Selain itu, produk investasi jangka panjang biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental yang kuat.
Jadi pada dasarnya, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena dalam 5-10 tahun ke depan, harga produk investasi Anda kemungkinan akan naik cukup tinggi. Akhirnya, kerugian sementara dari floating loss ini tidak terlalu mengesankan.
Tidak seperti investasi jangka pendek, situasi floating loss ini mempengaruhi hasil investasi. Jika terjadi floating loss, investor harus memutuskan untuk menjual produk investasinya sedemikian rupa sehingga kerugian tidak bertambah atau tidak sesuai dengan rencana bisnis.
Floating loss biasanya terjadi saat harga pasar turun. Saat harga pasar turun, portofolio investasi Anda akan mengalami kerugian sementara. Namun, ingatlah bahwa kerugian ini dapat dipulihkan.
Misalnya Anda membeli produk investasi A seharga Rp. 9000. Namun keesokan harinya, harga obligasi turun menjadi Rp. 7.500. Ini berarti Anda kehilangan Rp. 1.500. Ini adalah gambaran tentang kapan dan bagaimana kehilangan cairan terjadi.
Cara Menghindarinya
Kondisi kehilangan cairan yang sistematis tidak dapat dihindari. Ini karena terkait dengan harga pasar yang terus berubah. Namun, Anda bisa mengantisipasinya dengan mengikuti tips investasi di bawah ini.
Baca Laporan Keuangan Aset Yang Ingin Dibeli
Sebelum membuat keputusan untuk membeli, Anda perlu membaca laporan keuangan item tersebut. Dalam laporan ini, Anda dapat mempelajari kinerja perusahaan dalam bisnisnya. Baca dengan cermat dan mulailah dengan laba, penjualan, ekuitas, dan kewajiban.
Beli saham dengan harga murah, jual dengan harga tinggi
Ketika Anda berencana untuk berinvestasi dalam jangka panjang dan pendek, sebaiknya Anda membeli saham dengan harga murah. Jika Anda menemukan momen yang baik sambil mengamati pasar, Anda dapat menjual saham dengan harga lebih tinggi.
Tetapkan target keuntungan
Investasikan dengan bijak seperti Anda menjalankan bisnis. Karena jika terlalu rakus, ada kemungkinan rugi cair. Itu sebabnya Anda harus menetapkan target keuntungan. Misalnya 20% dari modal awal.
Beli saham di mana area perdagangan sedang naik
Anda harus membeli saham di industri yang dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang berbeda. Setelah Anda menentukan industrinya, urutkan perusahaan berdasarkan nilai harga-ke-buku (PBV). Pilih perusahaan dengan PBV rendah, aset tinggi, dan utang rendah.
Cara Menghadapi FL
Gunakan Cut Loss
Anda dapat mengambil stop loss ketika kondisi pasar menunjukkan bahwa produk perlu dijual. Jika Anda masih ragu, Anda bisa mengalahkannya dengan menggunakan stop loss otomatis untuk mengelola kerugian Anda.
Gunakan Money Management
Investor sering melupakan pengelolaan uang. Padahal, menerapkan money management dapat meningkatkan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Dalam hal ini, pengelolaan uang telah melindungi dana perdagangan dari ketakutan dan kepanikan ketika kondisi perdagangan tidak baik.
Hindari overselling
Ketika kerugian mengambang terjadi, investor cenderung melakukan perdagangan baru untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Kami menyarankan untuk tidak melakukan ini karena dapat mengakibatkan lebih banyak kerugian daripada sebelumnya.