Swing Trading Saham_ Perhatikan Indikator dan Cara Menghindari Resikonya
Dalam pasar saham, ada yang dinamakan dengan Swing Trading Saham. Strategi ini digunakan oleh banyak trader karena bisa memberikan keuntungan besar namun hanya dalam waktu yang singkat. Namun, beberapa hal yang harus diperhatikan saat menjadi swing trader adalah indikator dan cara menghindari resikonya, sebagai berikut:
Indikator Swing Trading
Ada beberapa indikator tertentu yang harus diperhatikan dalam melakukan Swing Trading saham. Hal ini tentu dilakukan untuk menghindari berbagai ‘kecelakaan’ yang tidak diinginkan dalam transaksi.
Mengingat Swing trading dapat memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Perhatikan indikator-indikator berikut ini untuk Swing Trading yang menguntungkan:
1. Indikator MA
Sebagai indikator andalan para trader, indikator moving average tidak hanya digunakan pada Swing Trading. Kenyataannya memang MA bisa memberikan hasil yang relevan dan nyata dengan menyajikan rata-rata nilai pada tren pasar saham. ]
Trader juga bisa memilih beberapa bentuk yang diinginkan seperti EMA, WMA, atau SMA. Ketiganya sama-sama memberi hasil yang memuaskan.
2. Indikator MACD
Yang kedua adalah indikator yang bernama Moving Convergence Divergence. Indikator yang satu ini bisa dikatakan sebagai lanjutan dari indikator Moving average.
Untuk selanjutnya trader bisa mengubah Moving Average menjadi MACD dengan mengandalkan sinyal golden cross. Sinyal ini akan dikolaborasikan dengan grafik batang yang sudah didapatkan dari indikator MA.
3. Indikator Price Action dan Volume
Indikator yang satu ini banyak digunakan sebagai analisis andalan para trader. Tujuannya adalah mendapatkan kesimpulan dari tingkat kekuatan tren pasar saham yang sedang berjalan. Trader akan bisa mengetahui titik kelemahan atau kekuatan pasar saham sehingga bisa membaca kondisi yang baik untuk melakukan penjualan atau pembelian.
Cara Memperkecil Resiko
Beberapa resiko memang harus dihadapi oleh trader yang memilih untuk melakukan Swing Trading. Memang jika dilihat dari sistemnya yang memberikan keuntungan banyak dalam waktu singkat, trader rawan tersandung resikonya.
Karenanya, penting untuk terus menghindar, kemungkinan resiko terjadi. Namun tenang saja, karena berbagai resiko bisa dicegah atau diperkecil dengan cara-cara berikut ini:
1. Stop Loss
Cara ini bisa dilakukan untuk mengatasi resiko harga saham yang terus, merosot. Trader bisa melakukan penjualan saat harga saham sedang rendah.
Meski kelihatannya tidak menguntungkan, tapi trader bisa menghindari harga saham yang terus menerus merosot. Untuk bisa menggunakan cara ini, trader harus bisa membaca kondisi tren pasar saham yang sedang berlangsung dengan baik.
2. No Average Loss
Yang kedua adalah No Average Loss. Cara ini bisa dikatakan sebagai tindakan pencegahan sebelum kerugian menghadang.
Trader akan diharuskan untuk mempertahankan aset alih-alih menambah keuntungan. Dengan begitu, trader akan tetap bisa mendapatkan keuntungan meski suatu saat harga saham sedang merosot drastis dan tidak bisa diandalkan.
3. Hold
Yang terakhir adalah dengan cara Hold. Cara ini mengharuskan trader untuk menahan aset atau saham yang sedang dimiliki. Penahanan ini dilakukan dalam beberapa waktu, trader tidak disarankan untuk melakukan transaksi.
Nantinya, trader akan mendapatkan keuntungan kumulatif. Dari Mana asalnya keuntungan jika tidak melakukan transaksi sama sekali? Keuntungan ini adalah keuntungan penahanan dari saham yang dimiliki.
Dengan mempelajari seputar Swing Trading Saham sebelum memutuskan untuk menjadi Swing Trader, trader akan lebih berpengetahuan. Dengan begitu, swing trading yang dilakukan bisa lebih mulus.
Tak hanya itu, swing juga sangat memungkinkan untuk memberi keuntungan yang besar. Jika Pun nantinya terkena resiko yang mungkin terjadi, trader telah memiliki pegangan untuk bisa digunakan sewaktu-waktu.