Mengenal Indikator Mengukur Trend Dan Parabolic Sar

 

Mengenal Indikator Mengukur Trend Dan Parabolic Sar 

Dalam bisnis kita menghadapi berbagai kesulitan yang harus dihadapi. Mendapatkan kemenangan sebesar mungkin bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam sekejap mata. Sebagai trader, kita harus tahu cara membuka posisi yang tepat.


Salah satu cara untuk membuka posisi yang tepat adalah dengan mengikuti arah trend. Mampu mengidentifikasi arah tren sangat menguntungkan dan bermanfaat. Namun kenyataannya masih banyak trader yang bingung dan salah perhitungan.


Mereka mungkin hanya mengatakan bahwa tren harga sedang naik dan kemudian mengambil posisi long. Tapi bagaimana jika harga benar-benar turun? Identifikasi yang salah pasti akan membuat trader merugi dan mempengaruhi psikologisnya.


Mengidentifikasi tren tidak sederhana, tetapi kita harus belajar berdagang dengan sukses. Pertanyaan dasar dan pertanyaan yang paling sering diajukan: Bagaimana cara membaca trend? Meski rumit, kita bisa membaca trend dengan bantuan indikator, salah satunya adalah indikator parabolic SAR. Namun sebelum itu, mari kita pahami dulu esensi dari metrik pengembangan dan berbagai contohnya.


Indikator Mengukur Trend 

Banyak pedagang amatir sering menganggap diri mereka ahli dan percaya diri tentang tren saat ini. Bahkan, jika mereka memilih untuk mengikuti tren saat ini, mereka dapat menghasilkan lebih banyak uang.


Bahkan jika Anda sama sekali bukan pengikut tren, mengetahui arah harga dan sisi pasar yang lebih kuat adalah keterampilan trading yang penting.


Cara termudah untuk mendeteksi tren adalah dengan menggunakan indikator tren seperti: Bollinger Bands, ADX (Average Directional Index) dan Ichimoku Kinko Hyo.


Bollinger Bands adalah indikator teknis yang dibuat oleh John Bollinger. Umumnya indikator ini digunakan untuk mengukur fluktuasi harga pasar dan memprediksi kemana arah pergerakan trend. Pengukuran trend dapat dilihat melalui Bollinger Bands, dimana jika pasar sedang ramai maka Bollinger Bands akan melebar. Di sisi lain, jika pasar sepi atau tenang, band cenderung lebih dekat atau lebih sempit.


Selanjutnya, Average Directional Index atau disingkat ADX adalah indikator teknis yang digunakan untuk menentukan kekuatan sebuah tren. ADX mampu menunjukkan kapan sebuah tren dimulai, seberapa kuatnya, dan kapan sebuah tren melemah.


ADX memiliki tiga komponen utama yaitu: +DI line untuk mengukur kekuatan saat uptrend, -DI line untuk mengukur kekuatan saat downtrend dan garis ADX yang merupakan kombinasi dari keduanya yang disaring oleh MA.


Garis-garis ini bekerja dengan menunjukkan seberapa kuat sinyal tren yang diperkirakan antara 0 dan 100 garis. Jika garis ADX berada di atas 50, berarti trennya cukup kuat, tetapi jika di bawah 20, itu pertanda tren lemah atau pasar bergejolak.


Indikator tren ketiga adalah Ichimoku Kinko Hyo. Indikator ini dianggap sebagai indikator teknis yang paling kompleks dan sulit untuk dipelajari. Meski rumit, Ichimoku dikenal cukup akurat dan bisa memberikan informasi yang lengkap. Dengan satu indikator, Anda bisa mendapatkan banyak informasi sekaligus, termasuk area support dan resistance, arah tren, momentum, dan sinyal perdagangan. Indikator ini pada dasarnya menggunakan lima komponen indikator yaitu Tenkan Sen, Senkou Span A, Senkou Span B, Chikou Span dan Kijun Sen.


Parabolic Sar

Parabolic SAR juga dapat digunakan sebagai indikator tren. Indikator teknis ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder untuk mengidentifikasi kapan tren berakhir sehingga pedagang dapat melihat potensi perubahan harga.


Nama Parabolic SAR sebenarnya merupakan singkatan dari Parabolic Stop and Reverse, yang dalam bahasa Indonesia berarti “berhenti dan mundur”. Maka jangan heran jika indikator ini digunakan untuk menentukan trend dan level dimana harga berbalik arah.


Untuk menggunakannya, Anda tidak perlu repot dengan pengaturan manual, karena indikator ini sudah terintegrasi dengan sistem trading online seperti MetaTrader 4 dan MetaTrader 5. Secara grafis, indikator ini ditampilkan sebagai rangkaian titik di bagian atas atau bawah layar. . Kandil.


Rangkaian titik-titik ini merupakan sinyal untuk menetapkan target untung dan rugi dan untuk menentukan tren. Jika poin muncul di bawah harga saat ini, itu dianggap sebagai sinyal bullish. Sebaliknya, jika titik-titik tersebut terbentuk di atas harga saat ini, maka pergerakannya adalah bearish.


Titik-titik ini menunjukkan level tertinggi dan terendah dari pasar, yang kemudian menunjukkan level Stop atau Reverse pada grafik.