Berikut 3 Cara Membaca Indikator Stochastic Relative Strength Index
Berikut 3 Cara Membaca Indikator Stochastic Relative Strength Index
Kehadiran stochastic sedikit disebutkan sebagai oscillator yang dapat mengindikasikan kondisi overpriced. Dulu, banyak trader hanya tahu cara membaca indikator stochastic untuk penggunaan praktis. Namun pada kenyataannya Stochastic terdiri dari beberapa komponen yang berbeda dan memiliki lebih dari satu keunggulan. Untuk memahaminya, berikut 3 cara untuk mempelajari indikator stochastic RSI.
Untuk Membantu Masuk Pasar
Aspek terpenting dalam membaca indikator stochastic sebagai sinyal trading adalah melewati garis sinyal. Tidak seperti RSI, yang hanya memiliki satu garis sinyal, Stochastic memiliki dua garis dinamis yang masing-masing disebut %K dan %D.
Jika Anda menggunakan platform MetaTrader 4, tampilan default %K Stochastic adalah garis hijau, sedangkan garis %D ditampilkan sebagai garis putus-putus merah. Selain tampilan, kedua garis tersebut juga memiliki perhitungan yang berbeda.
%D Stochastic
Juga dikenal sebagai Stochastic lambat %K, garis %D sebenarnya menunjukkan rata-rata pergerakan %K. Cara menghitungnya adalah dengan memberikan perhitungan rata-rata bergerak sederhana dengan nilai %K.
Lalu bagaimana cara membaca indikator stochastic untuk menemukan sinyal untuk memasuki perdagangan? Jawabannya mudah. Tidak jauh berbeda dengan strategi trading melintasi garis MA, namun Anda juga bisa memperhatikan persilangan antara %K dan %D. Karena %K bertindak sebagai Stochastic cepat dan %D adalah Stochastic lambat, sinyal beli muncul saat %K memotong %D dari bawah ke atas. Sebaliknya, sinyal jual dihasilkan saat %K melintasi %D dari atas ke bawah.
%K Stochastic
Ketika tingkat perubahan harga saat ini (stochastic cepat) diukur, %K terbentuk dari perhitungan berikut: Jika periode %K adalah 5, maka rumusnya adalah: 100 x (penutupan 5 hari - terendah 5 hari) ) / (Tinggi 5 hari - harga hingga 5 hari).
Jika momen persilangan ini berada di zona overbought oversold, Anda bisa mendapatkan sinyal yang lebih kuat untuk memasuki perdagangan. Pada dasarnya, cara membaca indikator stochastic sebagai indikator profit trading adalah dengan mengidentifikasi persilangan garis %K dan %D di zona overbought oversold.
Sebagai Penanda Jenuh Jual Dan Jenuh Beli
Indikator stochastic paling mudah dibaca sesuai dengan fungsi ini. Pada dasarnya indikator yang dibuat oleh George Lane ini memiliki dua level ekstrim yaitu 80 dan 20. Masing-masing level tersebut bertindak sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan situasi jenuh beli ketika tembus di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator stochastic untuk mengidentifikasi oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang telah turun di bawah level 20.
Namun perlu diperhatikan bahwa Anda tidak disarankan untuk langsung memulai trading setelah berlatih membaca indikator stochastic di atas. Seringkali sinyal ini tidak dapat diandalkan ketika tren harga kuat. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara membaca indikator stochastic berikut untuk mendapatkan lebih banyak perdagangan yang dikonfirmasi.
Sebagai Penanda Divergence
Seperti halnya oscillator lainnya yang dapat dijadikan sebagai indikator momentum, stochastic merupakan salah satu indikator utama dalam analisis divergence. Jika MACD Divergent menggunakan pengukuran bar naik turun, cara membaca indikator stochastic sebagai indikator divergence adalah berdasarkan atas (high) dan bottom (rendah) yang dihasilkan dari garis sinyal.
Ketika grafik stochastic tampak mencapai high atau low, itu menunjukkan momentum pelemahan. Di sisi lain, cara membaca indikator stochastic saat momentum sedang menguat adalah dengan memperhatikan bagian atas atau bawah dari garis sinyal yang naik.