Resiko Trading Emas dan Cara Menguranginya
Trading emas adalah aktivitas perdagangan emas di pasar forex secara nilai bukan fisik seperti investasi konvensional. Resiko trading emas dengan cara seperti ini memang ada tapi bisa dikendalikan asalkan jeli melihat keadaan pasar secara umum.
Dalam dunia trading, emas diberikan lambang XAU yang biasanya dikaitkan dengan nilai dolar AS yaitu XAU/USD. Jadi nilai acuannya menggunakan fluktuasi nilai dolar AS. Pergerakan trading emas cukup cepat karena itu perlu menyusun strategi agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
Resiko Trading Emas
Incaran profit besar dalam jangka pendek seperti ini jelas mengandung resiko, yang biasa disebut “high risk, high return.” Simaklah berikut ini penjelasan mengenai resiko trading emas seperti demikian:
1. Resiko Penurunan Nilai Emas
Ada beberapa peristiwa atau kondisi yang bisa menurunkan nilai emas yang diinvestasikan dan biasanya terkait dengan fluktuasi mata uang. Seperti yang dijelaskan di bawah ini:
● Perubahan suku bunga. Jika terjadi penurunan suku bunga maka nilai mata uang juga melemah sehingga nilai emas juga terpengaruh.
● Fluktuasi nilai mata uang dolar AS. Nilai emas akan berbanding terbalik dengan nilai mata uang dolar AS. Jika mata uang dolar AS menguat, nilai emas justru melemah.
2. Resiko Akibat Leverage
Fasilitas leverage dalam trading emas memang menjanjikan profit yang besar, tapi resikonya juga tidak sedikit. Jadi pilihlah leverage yang sesuai dengan kemampuan keuangan agar bisa dikendalikan dan mengurangi resiko kerugian. Kemudian atur margin yang digunakan dengan manajemen keuangan yang sesuai.
3. Resiko Kekeliruan Analisis
Resiko ini terjadi saat seorang trader lebih mengandalkan emosi dibandingkan membuat strategi berdasarkan analisis dan pengetahuan. Jadi tindakan atau keputusan trading yang diambil lebih karena menginginkan keuntungan cepat sehingga bersifat spekulatif.
Faktor Yang Bisa Mempengaruhi Terjadinya Resiko
Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya resiko trading emas di pasar forex. Sepintas memang terlihat menguntungkan jika kecenderungannya terus naik, namun sangat rentan terpengaruh perkembangan situasi. Seperti yang dibahas di bawah ini:
1. Resiko Inflasi Mata Uang
Secara umum kenaikan inflasi akan diiringi dengan peningkatan nilai emas juga. Makin tinggi nilai inflasi suatu negara, harga atau nilai emas juga akan semakin tinggi. Ini merupakan bentuk pengalihan investasi dari uang tunai menjadi emas yang dianggap memiliki investasi jangka panjang yang cenderung lebih aman.
2. Resiko Krisis Perekonomian Dunia
Dalam kondisi krisis perekonomian dunia, harga emas cenderung naik. Hal ini disebabkan karena pada umumnya orang beranggapan akan lebih aman jika investasi dialihkan ke dalam bentuk emas. Apalagi emas memiliki nilai universal yang berlaku di seluruh dunia, jadi emas dianggap menjadi investasi aman sehingga nilainya meningkat.
3. Resiko Kekacauan Politik
Situasi politik dunia, khususnya berkaitan dengan negara adidaya seringkali membuat harga emas menjadi ikut bergejolak. Orang bisa saja mengalihkan investasi ke bentuk emas sehingga perdagangan emas juga terpengaruh.
Tips Untuk Mengurangi Resiko
Setelah memahami resiko trading emas dan faktor yang mempengaruhinya, kini investor bisa lebih berhati-hati dalam membuat keputusan saat trading. Perhatikanlah hal berikut:
● Rajin mempelajari situasi pasar terkait fluktuasi mata uang, suku bunga dan inflasi.
● Membuat analisis berdasarkan pengetahuan dan tren yang terjadi.
● Memantau situasi politik dan ekonomi dalam negeri dan dunia secara umum untuk melihat pengaruhnya pada perekonomian dan perdagangan.
● Tidak ada salahnya menjalin kerjasama dengan para trader yang sudah berpengalaman atau profesional untuk membantu membuka wawasan dan membuat keputusan trading yang menguntungkan.
Demikianlah penjelasan mengenai resiko trading emas, lengkap dengan faktor yang mempengaruhi dan langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi terjadi resiko. Investasi dalam bentuk emas memang bisa menguntungkan karena dinilai lebih aman, tapi tetap harus bisa membaca situasi untuk menghindari resiko kerugian.