5 Resiko Usaha Bawang Merah yang Wajib Diantisipasi

resiko usaha bawang merah


Terjun dalam usaha bawang merah memang cukup menggiurkan. Pasalnya, harga bawang merah yang cenderung anteng membuat para pelaku usaha bawang merah bisa meraup untung yang relatif besar. Kendati demikian, resiko usaha bawang merah dianggap tidak main-main. Bagaimana tidak, salah dalam melangkah saja, maka pengusaha bisa menanggung kerugian yang cukup fantastis.

Untuk itu, sebelum memutuskan untuk terjun menjadi pengusaha bawang merah, pahami dahulu beberapa resiko yang akan dihadapi. Agar semakin jelas, berikut beberapa resiko usaha bawang merah yang perlu diketahui:

1. Harga Bawang Merah yang Tidak Stabil

Hal pertama yang selalu menjadi masalah pada usaha bawang merah adalah tidak stabilnya harga barang tersebut. Meskipun terbilang cukup anteng di pasaran, namun kenaikan ataupun penurunan harga bawang merah selalu bergerak drastis. Hal tersebut bak dua mata pisau yang selalu siap mengenai para pengusaha.

Ketika harga bawang merah melonjak naik, tentu bukan menjadi masalah bagi para pengusaha karena itu saatnya meraup keuntungan. Namun, lain halnya jika yang terjadi adalah kemerosotan harga bawang merah. Hal itu tentu menjadi mata pisau tajam yang siap menebas keuntungan para pengusaha.

2. Barang tidak Bisa Bertahan Lama

Berbeda dengan bahan olahan, komoditas pertanian memang terkenal dengan tingkat ketahanannya, tidak terkecuali bawang merah. Salah satu komoditas pertanian ini memang rawan sekali busuk apabila tidak lekas dijual. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pengusaha untuk segera mendistribusikan produknya tersebut agar terhindar dari kebusukan.

Walaupun terlihat mudah, namun proses penjualan bawang merah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, supplier bawang merah tidak hanya berasal dari satu wilayah saja, melainkan dari seluruh penjuru daerah dengan persaingan yang relatif ketat. Hal tersebut tentu menjadi hambatan terbesar bagi para pengusaha dalam memasarkan produknya.

3. Persaingan Ketat

Seperti penjelasan sebelumnya, persaingan pada pasar bawang merah ini sangatlah ketat. Dengan demikian, pengusaha tentu tidak bisa menentukan harga sendiri. Otomatis para pengusaha akan mengikuti harga pasar yang berlaku. Pasalnya, menetapkan harga yang lebih tinggi di pasaran bisa membuat bawang merah tidak laku. Sebaliknya, menjual dengan harga miring, justru kerugian yang didapat.

Persaingan merupakan salah satu resiko usaha bawang merah yang harus diperhatikan oleh pengusaha. Bila belum menemukan pangsa pasar yang tepat, lebih baik jual bawang merah kepada pihak distributor sembari memahami kondisi persaingan di pasar. Jika tidak, pengusaha baru bisa kalah dengan persaingan yang ada dan siap-siap menuai kerugian.

4. Biaya Produksi yang Mahal

Bagi pengusaha yang memulai dari proses produksi pasti membutuhkan modal yang tidak sedikit. Pasalnya, bawang merah digadang-gadang sebagai tanaman yang cukup sulit perawatannya. Salah dalam merawat, maka bisa berakibat fatal seperti gagal panen.

Agar hasil produksi bawang merah mendekati sempurna dan melimpah, maka modal yang dibutuhkan juga tidak sepele. Kendati demikian, besarnya modal tersebut tidak menjamin akan mendapatkan hasil yang melimpah pula. Hal tersebut karena kembali lagi dengan harga bawang merah di pasaran yang cenderung fluktuatif.

5. Mudah Terserang Hama

Resiko terakhir yang kerap dihadapi oleh para pengusaha tani bawang merah adalah rentannya terserang hama. Itulah kenapa bawang merah dianggap sebagai tanaman yang susah untuk dibudidayakan, apalagi di lahan terbuka.

Tidak jarang para pengusaha tani mengalami kerugian akibat hama yang menyerang tanaman bawangnya tersebut. Alhasil, pengusaha acap kali menanggung kerugian akibat masalah tersebut.

Itulah lima resiko usaha bawang merah yang patut diwaspadai. Walaupun terlihat tidak mudah, namun peluang menjadi pengusaha bawang merah masih cukup terbuka lebar, apalagi ekspor. Untuk itu, tidak perlu takut untuk memulai bisnis bawang merah selama memahami strategi dan antisipasi terhadap risiko yang dialami.