Perbandingan Kedua Indikator SMA Dan EMA
Perbandingan Kedua Indikator SMA Dan EMA
Dengan pengalaman trading, Anda pasti pernah menggunakan moving average bukan? Tapi tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis rata-rata bergerak? Ada indikator SMA dan EMA. Mana yang lebih baik? Mirip dengan roda gigi, rata-rata bergerak berisi beberapa keadaan yang dapat diubah berdasarkan kondisi pasar. Nah, untuk mempertajam analisa teknikal, ada baiknya mempelajari perbandingan metode moving average (MA).
Berbagai Jenis MA
Indikator moving average memiliki banyak variasi dalam perkembangannya, tetapi hanya dua jenis yang paling populer, yaitu.
# SMA
Indikator SMA adalah pengaturan default untuk rata-rata bergerak. Jadi, ketika Anda menggunakan rata-rata bergerak untuk pertama kalinya, stasiun perdagangan biasanya menunjukkan SMA sebagai pilihan pertama (basis). Jadi mungkin trader pemula akan terbiasa menggunakan indikator SMA daripada opsi lain.
Seperti namanya, indikator SMA menampilkan garis visual yang terbentuk dari perhitungan rata-rata sederhana. Perhitungan hanya memasukkan daftar harga (tinggi, rendah, buka atau tutup), yang kemudian dibagi dengan panjang definisi periode, misalnya pada contoh berikut:
desain indikator rata-rata bergerak sederhana
# EMA
Indikator EMA adalah versi terpopuler kedua setelah indikator SMA. Umumnya, pedagang menggunakan mode ini untuk mengantisipasi perubahan pada kerangka waktu kecil, terutama selama rilis berita yang berdampak.
Berbeda dengan SMA, EMA menerapkan kombinasi dimana harga candlestick terakhir memiliki pengaruh yang lebih besar. Tujuan dari desain adalah untuk “merangsang” agar garis EMA lebih sensitif terhadap perubahan harga. Jadi, misalnya di setir mobil, indikator EMA akan "berayun" lebih cepat dari indikator SMA.
Perbandingan Kedua Indikator
Perlu dicatat bahwa perbandingan ini tidak bertujuan untuk menemukan metrik terbaik dalam semua situasi. Soalnya, masing-masing indikator ini sebenarnya punya kelebihan dan kekurangan. Secara khusus, masing-masing isyarat ini akan lebih efektif jika digunakan dalam situasi tertentu.
Biar lebih jelas, yuk cek detailnya satu per satu:
# Dalam kondisi apa indikator SMA lebih efektif digunakan?
Garis indikator SMA umumnya bergerak cukup lambat (lag) mengikuti pergerakan harga terakhir, sehingga sekilas garis terlihat menjauh dari titik harga terakhir. Karena itu, indikator SMA digunakan lebih efektif sebagai level support dan resistance, atau sinyal untuk harga memantul.
Indikator SMA lebih berguna jika digunakan pada kerangka waktu dan periode tinggi. Investor dan analis umumnya akan menggunakan SMA dengan periode 50 ke atas (100 dan 200) pada kerangka waktu harian (H1) untuk membantu proses analisis teknis mereka. Faktanya, SMA 200 sering dianggap sebagai indikator tren jangka panjang yang penting.
# Selanjutnya, dalam kondisi apa indikator EMA lebih efektif digunakan?
Garis indikator EMA bereaksi lebih cepat terhadap perubahan harga. Dengan kata lain, garis EMA akan tampak lebih fleksibel setelah pergerakan harga terbaru daripada garis indikator SMA. Karena faktor-faktor ini, indikator EMA digunakan lebih efektif sebagai sinyal perdagangan, terutama untuk perdagangan jangka pendek pada kerangka waktu yang kecil.
Salah satu sinyal perdagangan tersebut adalah persimpangan antara dua atau lebih garis rata-rata bergerak
Secara umum, tidak bisa dikatakan bahwa indikator SMA lebih baik dari EMA atau sebaliknya. Masing-masing indikator tersebut memiliki desain tertentu yang hasilnya lebih optimal jika digunakan dalam kondisi yang tepat. Oleh karena itu, teliti dan bereksperimen lah dengan kedua variasi rata-rata bergerak tersebut. Setelah itu, putuskan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya bisnis Anda. Jika Anda belum pernah menggunakan indikator ini, Anda dapat mendengarkan ulasan perdagangan dengan rata-rata bergerak berikut.