Belajar Trading Breakout Untuk Trader Pemula

 



Belajar Trading Breakout Untuk Trader Pemula 

Perdagangan breakout adalah strategi forex yang mengandalkan pelarian harga dari level kunci untuk memicu perdagangan. Level-level kunci ini bisa menjadi support dan resistance penting yang dihasilkan oleh level psikologis, pengamatan manual atas harga tertinggi dan terendah, menggambar garis Fibonacci dari swing point atau hasil perhitungan pivot point.


Investor sering menunggu saat-saat breakout, terutama yang mengikuti strategi mengikuti tren. Hal ini karena perdagangan breakout yang terkonfirmasi sering kali diikuti oleh konsolidasi yang signifikan dalam tren, menjadikan strategi ini sebagai bahan pokok bagi para pedagang yang ingin memaksimalkan keuntungan.


Prinsip breakout trading adalah beli di atas harga tertinggi (ditandai dengan resistance) atau jual di bawah harga terendah (ditandai dengan support). Konsep ini jelas berbeda dengan metode trading di pasar sideways yang menganggap harga mengikuti batas support dan resistance. Secara teknis, ada beberapa strategi forex yang bisa digunakan dalam trading fraksional.


Support Resistance 

Bertindak sebagai batas atas dan bawah dari pergerakan harga, support dan resistance lebih dari merujuk pada titik balik yang "mengunci" harga ke kisaran tertentu. Penembusan harga dari kedua level ini dianggap signifikan karena biasanya memulai konsolidasi ke arah tertentu.


Semakin valid support resistance, semakin tinggi potensi profit dari breakout trade Anda. Nilai dapat ditentukan oleh frekuensi lonjakan harga. Semakin sering support atau resistance diuji relatif terhadap harga, semakin valid level ini.


Tread Line 

Strategi trading forex ini bisa diterapkan pada kondisi pembalikan tajam yang terjadi setelah sebelumnya harga bergerak dalam suatu trend. Prinsip penggunaan garis tren sangat mirip dengan penggunaan support resistance, dimana frekuensi pengujian harga menjadi standar dalam menentukan nilai garis tren.



Analisa Pola Chart

Analisis pola grafik adalah metode yang menggunakan bentuk pergerakan harga langsung pada grafik. Trading breakout dengan strategi Forex ini jarang berdasarkan indikator, karena membutuhkan ketelitian lebih dari trader dalam mengidentifikasi pembentukan pola harga pada chart.


Dalam breakout trading, pola triangle merupakan formasi penting yang dijadikan acuan. Ada tiga jenis pola segitiga yang sering terjadi, antara lain:


Ascending Triangle

Pola harga ini membentuk formasi segitiga siku-siku yang ditandai dengan zona naik, namun tidak ada perubahan signifikan di puncaknya. Karena fitur ini, segitiga naik kemudian diinterpretasikan sebagai celah yang merepresentasikan melemahnya kekuatan penjual. Terendah yang lebih tinggi menunjukkan posisi penjual yang memudar, sedangkan stabilitas tertinggi mencerminkan kekuatan pembeli yang solid. Oleh karena itu, ketika harga berhasil menembus level tinggi, tren naik menguat secara signifikan.


Symmetrical Triangle

Pola grafik ini dibentuk oleh pasang surut harga yang melemah, sehingga tidak ada pihak yang dapat bertahan pada level tertentu dan menyebabkan ketidakseimbangan. Dengan kondisi tersebut, tidak mungkin untuk memprediksi arah letusan berikutnya. Harga dapat menembus level tinggi dan menguat ke atas, tetapi harga juga memiliki potensi untuk melanjutkan pergerakan turunnya setelah menembus level terendah sebelumnya.


Descending Triangle

Pola ini juga sering disebut dengan “descending triangle”, skenario yang berbanding terbalik dengan ascending triangle. Dalam pola grafik ini, level tertinggi terus menurun (menunjukkan lemahnya daya beli), sedangkan level terendah cenderung stabil (mencerminkan kekuatan jual yang kuat). Saat harga kemudian bergerak melewati titik terendah, penurunan kemungkinan akan menguat secara signifikan. Jadi pada dasarnya descending triangle adalah pola grafik yang mendahului descending breakout.



Moving Average 

Breaking out trading menggunakan moving average berbeda dengan strategi forex trendline. Meskipun keduanya berfungsi sebagai alat pengarahan strategis, kedua indikator tersebut dapat memiliki manfaat yang berbeda.


Dalam strategi trading breakout, moving average bertindak lebih sebagai support dan resistance dinamis. Dengan menetapkan moving average untuk periode yang lebih lama, seperti MA 200, Anda bisa menjadikan garis MA sebagai support saat uptrend dan resistance saat harga cenderung turun. Jam trading terjadi saat terjadi perubahan arah trend, saat harga menembus MA dan bergerak menuju trend baru.


Dari contoh di bawah ini, Anda bisa melihat bahwa MA yang dulunya adalah resistance, berubah menjadi support ketika trend harga berubah dari bearish menjadi bullish. Momen perubahan ini dapat digunakan sebagai peluang masuk untuk perdagangan breakout.