Begini Menggunakan Fractal Sebagai Indikator Trading


 Begini Menggunakan Fractal Sebagai Indikator Trading

Bagi orang awam, pergerakan grafik harga pada grafik cenderung dilihat sebagai pola acak yang tidak beraturan. Namun, dengan menggunakan angka breakout, seorang trader forex yang handal dapat memprediksi arah pergerakan harga di masa depan. Lalu bagaimana? Bagaimana pola acak dapat diprediksi menggunakan fraktal?


Penerapan Dalam Trading

Teori fraktal pada dasarnya berfokus pada pola berulang yang dapat digunakan pedagang untuk memprediksi ke arah mana harga akan bergerak. Dengan demikian, sebenarnya pergerakan harga pada sebuah chart merupakan rangkaian pola breakout, dimana jika salah satu pola muncul maka pola tersebut dapat menjadi indikasi ke arah mana pola selanjutnya akan berlanjut, dsb.


Bullish dan Bearish adalah gambaran ideal dimana harga bergerak berulang kali. Titik tertinggi menunjukkan puncak dan titik terendah menunjukkan lembah.


Menggunakan pecahan itu mudah. Pertama, Anda harus terlebih dahulu menemukan puncak atau lembahnya:


# Indikasi titik balik bearish (pembalikan tren harga turun) ditunjukkan dengan munculnya titik tertinggi (atas) di tengah dua batang yang berdekatan dengan harga tertinggi yang lebih rendah.

# Sinyal bullish ditunjukkan dengan munculnya titik rendah (lembah) di tengah dua bar yang berdekatan dengan area yang lebih tinggi.


Sayangnya, karena kita harus menunggu hingga pola selesai, jelas kelemahan metode penggunaan pecahan ini adalah keterlambatannya. Dengan kata lain, kita harus menunggu konfirmasi dua bar berikutnya sebelum membuka posisi. Dua batang bisa memakan waktu dua jam atau dua hari, tergantung pada kerangka waktu kami. Untungnya, terjemahan harga yang dikonfirmasi biasanya membutuhkan waktu lebih lama dari dua batang.


Prinsip dasar penggunaan bilangan pecahan sama persis dengan penerapan Elliot Waves. Perbedaannya hanya pada proses pengenalan pola.


Penerapan Dengan Indikator 

Sinyal Trading

Indikator fraktal tidak dapat digunakan sendiri tanpa bantuan indikator lain. Pada dasarnya, agar indikator breakout dapat menghasilkan sinyal trading yang valid, Anda perlu menggunakan indikator lain sebagai filter gain atau noise.


Salah satu indikator konfirmasi yang dapat bekerja dengan baik dengan indikator breakout adalah indikator buaya. Referensinya cukup sederhana;


# Sinyal beli valid jika puncak ditemukan di atas "gigi" garis MA buaya (yang disebut garis tengah merah).

# Sinyal jual valid jika satu dolar ditemukan di bawah "gigi" garis MA buaya.



Perlu dicatat bahwa kombinasi kedua indikator ini tidak dapat menjamin keberhasilan 100%. Terutama dalam kondisi pasar yang bergejolak (lateral). Perhatikan bahwa positif palsu masih dapat terjadi bahkan setelah mengikuti pedoman.


Untuk mengurangi risiko sinyal palsu, disarankan untuk menghindari periode yang terlalu pendek (di bawah h1). Karena semakin pendek waktunya, semakin banyak false noise bar yang akan muncul, yang mungkin juga akan mengacaukan akurasi sinyal trading Anda. Untuk itu, berlatihlah kombinasi indikator breakout dan indikator alligator pada time frame H4 atau D1 (harian).


Menentukan Arah Trend

Terobosan dapat digunakan sebagai titik referensi untuk menggambar garis tren, sehingga Anda tidak perlu lagi bingung mana palung (support) dan puncak (resistance) yang penting.


Pedagang valas dapat mempelajari angka pecahan untuk menangkap pola berulang di pasar. Mudah dipasang karena sudah tersedia di platform perdagangan Metatrader4 (MT4) dengan garis Indikator Bill Williams tanpa harus memasang indikator kustom Anda sendiri. Dalam perdagangan hari, kita dapat menggunakan angka breakout dengan indikator teknis lainnya untuk mencari peluang perdagangan dan menemukan posisi yang menguntungkan.