Cara Trading Inside Bar Yang Harus Trader Hindari

 

Cara Trading Inside Bar Yang Harus Trader Hindari


Trading dengan Inside Bar cukup mudah dan pasti bisa digunakan oleh siapa saja. Namun, ada beberapa poin yang perlu dihindari agar keuntungan yang didapat bisa menjadi yang terbaik. Tentu saja, untuk sukses dalam bisnis, kita membutuhkan strategi yang berbeda. Sebagian besar trader mengandalkan pola kandil untuk strategi mereka. Pola candlestick yang berbeda dapat muncul pada grafik, tetapi salah satu pola yang paling umum adalah inside bar.


Meskipun tergolong metode yang paling mudah untuk diandalkan, banyak trader yang masih salah paham. Alasannya adalah banyak orang yang tidak begitu mengerti bagaimana cara trading Inside Bar dengan benar.


Inside Bar 

Inside Bar adalah pola yang dibentuk oleh dua candle, dimana candle pertama lebih besar dari candle kedua. Candle pertama ini biasa dikenal dengan Mother Bar karena memiliki body yang besar. Sedangkan candle kedua dikenal dengan Inside Bar (lilin turunan) yang volumenya lebih sedikit dan sepertinya sudah “memakan” candle pertama.


Kriteria yang digunakan dalam model ini adalah harga tertinggi (tertinggi) dan terendah (terendah). Candlestick kedua yang tertinggi selalu lebih rendah dari tinggi candle pertama, sedangkan yang terendah selalu lebih tinggi dari batang induknya. Jadi jika Anda melihat diagram, kolom bagian dalam terlihat seperti selalu berada di badan utama batang induk. Dengan hanya mengacu pada level tinggi dan rendah, Anda sebenarnya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan harga Open atau Close saat Anda menembus kisaran candle pertama.


Dilihat dari fungsinya, pola Inside Bar biasanya digunakan untuk menunjukkan trend trend (kelanjutan trend) dan reversal (pembalikan harga). Inner bar berperan sebagai penghubung, sebelum akhirnya muncul candle ketiga sebagai konfirmasi arah trend.


Penerapan Trading Inside Bar Yang Perlu Dihindari

Meskipun Inside Bar adalah pola candlestick yang paling mudah digunakan dalam trading, sebenarnya pola ini disalahpahami dan diterapkan oleh banyak trader. Kesalahan ini mencegah trader memaksimalkan Trading mereka.


1 Menerapkannya Dalam Time Frame Rendah

Sebagian besar trader menggunakan metode aksi harga dalam Trading karena aksi harga dianggap sebagai strategi yang paling nyaman dan nyaman; apalagi jika menggunakan grafik harian (Daily). Jika Anda adalah seorang trader price action yang cenderung memperhatikan pola candlestick, jangan pernah menggunakan time frame yang rendah. Mengapa?


Anda bisa mengetahui tampilan inner bar dari pola yang disusun untuk setiap time frame. Namun, jika Anda menggunakan kerangka waktu yang kecil, sinyal yang terlihat cenderung mengandung banyak noise. Ini menyebabkan sinyal yang ditampilkan oleh bilah internal menjadi tidak valid. Sebenarnya pada awalnya terkesan meyakinkan dan valid, tetapi ketika Anda mencoba menerapkannya, ternyata tidak ada untungnya, atau jika ada, sangat kecil.


Selain risiko sinyal palsu, Inside Bars pada kerangka waktu yang lebih kecil sebenarnya dapat memicu overtrading. Saat banyak sinyal trading yang muncul, trader cenderung menganggap sinyal tersebut sebagai peluang yang tepat untuk masuk. Sebenarnya tidak ada masalah, hanya saja harapan untuk mendapatkan keuntungan yang besar saat over trading tidak mungkin tercapai.


Untuk menghindari risiko ini, trader harus menggunakan bar internal pada kerangka waktu harian. Kerangka waktu ini dapat memberikan gambaran lengkap tentang kondisi pasar sehingga trader dapat secara akurat menentukan apakah kondisi memungkinkan masuk atau tidak ke pasar.


Selain itu, trader dapat mengikuti perkembangan trend yang sedang berlangsung lebih luas. Pengetahuan tentang tren yang berlanjut atau bahkan berbalik arah dapat membantu trader membuat keputusan yang tepat dan potensial.


2 Tidak Menerapkannya Untuk Trend Following

Banyak trader percaya bahwa trading melawan tren (mengikuti tren) lebih menguntungkan. Bahkan jika trader dapat mengelola emosi dan posisi dengan baik, tren mengikuti strategi ini sangat menguntungkan dalam jangka panjang.


3 Terlalu Dekat Dengan Mother Bar

Dalam dunia Trading, sangat penting untuk mengikuti pengaturan Stop Loss saat memasuki Trading. Menentukan stop loss saat masuk menegaskan bahwa trader bersedia mengambil risiko kerugian yang dapat diterima. Hal ini sejalan dengan prinsip para trader yang rela mengambil “risiko tinggi” untuk mendapatkan “pengembalian yang tinggi”.