Strategi Trading Bouncing Pada Pivot Point



 Strategi Trading Bouncing Pada Pivot Point 


Pivot point menjadi salah satu indikator yang sering digunakan para trader untuk mempermudah proses trading. Cara trading yang sederhana menggunakan Pivot Point adalah memperlakukan lafal-lafal Pivot tersebut sebagaimana adanya level support dan resistance. Biasanya harga akan menguji pada level tersebut sebelum terjadi bouncing atau trend berbalik arah atau break yang meneruskan trand. Bahkan penguji bisa menjadi beberapa kali karena fungsi sebagai support dan resisten memiliki sifat-sifat SR berlaku juga.Semakin sering terjadi kegagalan menembus level tersebut maka akan semakin kuat level support dan resistance.


Ketika anda menggunakan indikator Pivot point maka kesempatan untuk masuk diperoleh ketika harga sedang berada pada salah satu level pivot tersebut, Terlepas Apakah nanti prediksi harga akan terjadi bouncing atau break. Contohnya adalah ketika membuka posisi beli di atas level support dengan asumsi ketika harga gagal menembus support maka akan terjadi bouncing. 

Berapa target keuntungan bisa ditentukan pada Pivot point atau R1 presiden pertama atau di antara lafal tersebut tergantung dari resiko atau reward yang telah anda rencanakan. Jika anda termasuk seorang trader yang agresif maka level stop loss bisa ditetapkan pada beberapa bit di bawah support pertama. Sehingga rasio reward cukup tinggi. Namun para trader yang konservatif akan menentukan level stop loss di bawah support kedua dengan asumsi Jika harga menembus support pertama tetapi tidak menembus skuat kedua masih ada kemungkinan bouncing.


Dan jika yang terjadi kemudian adalah ternyata pergerakan harga mengalami pusing pada level support pertama dan pivot Point. Agar lebih percaya diri ketika masuk menggunakan indikator teknikal sebagai konfirmatori untuk mengetahui kekuatan level SR. Karena pada dasarnya indikator Pivot merupakan apa level support dan Resistance Selain itu Anda juga dapat mengamati formasi candlestick yang terbentuk.


Penggunaan Pivot point pada trading Breakout

Trading bouncing menggunakan Pivot point tidak selalu akan berjalan dengan baik walaupun pada level SR cukup kuat. Terlebih lagi pada waktu pembukaan sesi Eropa atau New York, Pergerakan harga akan cenderung sering menembus level level pivot.

Hal itu akan terjadi pada sentimen Pasar sedang keluar seperti ketika rilis data fundamental penting. Contohnya adalah ketika sentimen pasar sedang kuat dengan harga pembukaan diatas PP. Pada pergerakan selanjutnya harga akan menembus resisten pertama presiden kedua dan resultan ketiga sebelum kembali menembus resisten ke-3 dan pancing di resisten ke-2. bagi para trader yang agresif kondisi pasar yang seperti itu tentu akan sangat menguntungkan.


Yang terpenting yang perlu anda perhatikan sebagai trader adalah sebelum anda benar-benar menembus level Resistance harga selalu melakukan restart pada level tersebut. Anda perlu mengamati restart pada tanda-tanda yang ada, Anda dapat lebih percaya diri lagi bisa diamati set up price action dan formasi candlestick yang terbentuk serta menggunakan indikator teknikal sebagai sarana untuk mengkonfirmasi.


Menentukan stop loss dengan level pivot

Jika anda merupakan trader yang agresif dalam proses trading cara Breakout mungkin menjadi hal yang sedikit sulit menentukan stop loss dan resiko. Menggunakan cara trading dengan level Pivot yang konservatif atau cara punching resiko biasanya ditentukan seberapa pip di atas atau di bawah level Pivot sebelumnya. Namun ketika anda menggunakan cara break out maka penutupan level stop loss yang seperti ini akan boros pip atau dengan kata lain mengandung Resiko yang terlalu besar.