Pelajari Mental Sebelum Trading Forex

 

Pelajari Mental Sebelum Trading Forex


Dalam proses belajar trading forex, faktor mental atau psikologis juga merupakan faktor penting yang dapat menentukan kesuksesan. Alasannya adalah dinamika perubahan harga di pasar mata uang, yang membutuhkan kesabaran dan pengelolaan emosi yang baik. Lalu bagaimana?


Seperti yang disebutkan dalam tutorial trading forex sebelumnya, saat trading, Anda harus mempertimbangkan analisis, strategi, dan manajemen risiko. Namun terkadang trader melanggar aturan tersebut karena terpengaruh oleh pergerakan harga yang tidak menentu.


Misalnya, Anda ingin terus menambah posisi long Anda karena Anda melihat harga saat ini naik dengan cepat. Sekalipun tidak sesuai dengan rencana manajemen risiko, Anda tetap masuk ke pasar karena Anda melihat peluang keuntungan yang hanya bisa dicapai dengan "menunggangi" tren.


Namun bagaimana jika tidak lama kemudian harga justru turun, padahal Anda sudah membuka banyak posisi buy? Kemungkinan seperti itu bukan tidak mungkin, karena arah perubahan harga tidak bisa diprediksi dengan pasti. Jika Anda masih belajar cara berdagang di akun demo, itu bukan masalah besar karena tidak ada risiko nyata yang terlibat. Namun lain halnya jika yang dipertaruhkan adalah modal Anda yang sebenarnya.


Nah, disinilah kesehatan mental atau psikologi bisnis berperan. Untuk menghindari situasi seperti itu, sangat penting untuk mengontrol psikologi dari tahap belajar trading, sehingga posisi masuk dan keluar selalu dapat mengikuti aturan yang Anda terapkan.


Hindari Sikap Trading Ini

Selain mempelajari cara trading dengan menerapkan 3 ide di atas, ada juga pantangan yang harus Anda hindari untuk meningkatkan keterampilan psikologis Anda. Menurut trader forex profesional, ada 4 sifat buruk yang harus dihindari jika ingin memiliki psikologi trading yang baik. Cara-cara ini adalah:


Terlalu pesimis karena kalah begitu saja. Setelah mengalami penyesalan, tidak menutup kemungkinan Anda “trauma” dan kurang percaya diri untuk memanfaatkan peluang. Anda dapat meningkatkan manajemen risiko dan rencana perdagangan secara keseluruhan untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda. Inti dari mengevaluasi kegagalan perdagangan adalah mulai belajar berdagang dengan risiko yang lebih terkontrol.


Terlalu takut akan risiko, terutama setelah mengalami kekalahan beruntun. Karakteristik ini biasanya terlihat pada trader yang tidak menggunakan manajemen risiko atau sebelumnya lalai mempelajari aturan trading dan manajemen risiko hingga mengalami kerugian besar. Dalam hal ini, Anda harus memahami bahwa kerugian itu normal dan selalu ada. Selama Anda disiplin dalam mengatur manajemen risiko Anda, tidak perlu takut lagi dengan risiko kerugian karena sudah terkendali dengan baik.


Terlalu percaya diri dalam menetapkan tujuan kinerja. Jika Anda seorang pemula dan belajar berdagang, lebih baik tidak mengharapkan keuntungan besar dalam sekejap. Berharap untuk mendapatkan sepuluh kali lipat keuntungan modal awal Anda dalam sebulan jelas tidak realistis. Sebaiknya Anda menetapkan tujuan yang masuk akal dan sepadan dengan ukuran modal Anda. Dengan begitu, Anda tidak perlu melakukan overtrade (berdagang terlalu banyak) untuk mencapai tujuan Anda.


Serakah atau ingin mendapatkan profit lebih dari target semula. Karakter ini bisa menginspirasi Anda untuk meninggalkan semua aturan belajar trading dan tidak berpikir rasional ketika perubahan harga terlihat menguntungkan.


Ingat, kesuksesan jangka panjang dalam trading forex ditentukan oleh konsistensi profit, bukan profit besar dalam satu atau dua kali trading. Jadi, untuk mendapatkan return yang konsisten, gunakan konsistensi dalam trading yang bisa dicapai dengan mengontrol psikologi Anda sambil belajar trading. Dalam hal ini, menerapkan tiga pedoman dan menghindari empat sifat terlarang di atas dapat menjadi panduan pertama Anda untuk mempelajari cara berdagang dan mengembangkan psikologi forex Anda.